Rabu, 30 Januari 2008

........NARSIS na AIH...........

Mungkin kata satu ini sudah sering kita dengar. Narsis. Bahkan, ada seorang artis remaja yang ngaku terang-terangan kalau dia memang narsis. Mungkin narsis yang kamu tahu cuma sebatas pada sifat mencintai diri sendiri. Bener nggak sih? Sebenarnya apaan sih narsis? Boleh dibilang nih narsis adalah orang yang memuja dirinya sendiri. Orang seperti ini sangat mencintai dirinya secara berlebihan dan tak peduli dengan orang lain.

Kalau Ibu Dra Roslina Verauli MPsi bilang, ''Orang yang narsis juga merasa dirinya lebih tinggi dibanding orang lain.'' Psikolog dari Empati Development Center menilai narsis sudah tergolong ke dalam gangguan kepribadian.

Beda nggak sih narsis dengan percaya diri? Ternyata, beda banget. Percaya diri adalah sikap yang penting untuk dimiliki. Sedangkan, narsis perlu kamu jauhi.

Narsis sendiri, kata ibu psikolog kita yang biasa disapa Bu Vera ini, bisa muncul pada seseorang akibat berbagai penyebab. Seperti akibat faktor kepribadian karena ini memang bawaan lahir. Seperti genetik gitu. Selain itu, narsis pun bisa muncul karena faktor lingkungan. Misalnya saja, gara-gara terlalu diperlakukan istimewa oleh orang tuanya seperti memperlakukan putri atau pangeran. Padahal, keadaannya biasa-biasa aja. Nah, biar jelas, Bu Vera mengungkap ciri-ciri orang yang tergolong narsis.

  • Orang narsis merasa lebih penting dan besar dibanding orang lain. Contohnya, dia merasa paling hebat dalam hal prestasi, bakat, dan karier.
  • Punya fantasi untuk mencapai sukses dan kekuasaan yang sangat tinggi. Walaupun hal itu mustahil untuk bisa dicapai.
  • Merasa dirinya begitu unik dan beda dengan yang lainnya. ''Dia akan merasa lebih tinggi statusnya serta lebih cantik atau ganteng dibanding orang lain,'' papar alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.
  • Selalu merasa butuh pengakuan yang berlebihan dari orang lain.
    Mereka yang narsis selalu berharap yang tak masuk akal untuk diperlakukan oleh orang lain. ''Orang yang narsis selalu ingin diperlakukan istimewa, meski dirinya sebenarnya tak istimewa.''
  • Narsis juga cenderung manipulatif dan selalu mengeksploitasi orang lain untuk kepentingan dirinya.
  • Nggak bisa berempati pada orang lain. Ya, orang seperti ini nggak akan merasa peduli dengan apa yang menimpa orang lain. Misalnya saja, bila ada temannya yang terkena musibah, orang narsis tak akan peduli.
  • Selalu arogan.

Kalau kamu merasa punya lima saja ciri-ciri seperti itu, sori banget nih berarti kamu sudah tergolong narsis. Seperti Bu Vera udah bilang, narsis itu termasuk gangguan kepribadian. Tentu saja nggak sehat dan harus segera diatasi dengan cara berkonsultasi dengan psikolog.

''Tapi, kalau masih di bawah lima (ciri), masih tergolong kecenderungan narsis,'' tutur penulis buku berjudul I Was An Ugly Duckling, I Am A Beautiful Swan ini.

Biasanya nih, kata dosen psikologi di Universitas Tarumanegara Jakarta ini, orang yang narsis akan sangat sulit untuk beraktivitas. Bahkan, perkembangan sosialnya juga akan terganggu. ''Orang yang narsis tentu nggak akan bisa bersosialisasi,'' paparnya. Sehingga, ia akan selalu terhambat dengan dirinya sendiri.

Bisa ditebak dong, kalau kita punya sifat seperti ini, teman-teman kita bakal lebih suka ngacir daripada berakrab-akrab. So, lebih baik pelan-pelan mulai kikis abis sifat seperti ini. Bergaul dengan banyak orang tanpa membeda-bedakan pasti jauh lebih asyik deh. Nggak percaya? Coba aja.

'Low Profile Aja Deh'

Kata narsis kayaknya tidak ada dalam kamus Galih Riyadi Kusmayadi, ''Kalau sudah narsis, itu namanya takabur,'' katanya.Padahal gw punya seabrek potensi untuk jadi narsis.Dalam usia yang relatif muda gw sudah menjadi Pegawi Negeri di salah satu Instansi pemerintahan di Jakarta.

Soal ini, gw cuma bilang semua yang dimilikinya itu adalah amanah dan karunia dari Sang Pencipta. ''Alhamdulillah, Allah karuniakan semua ini kepada saya,'' Aih bahkan mengaku nggak suka dengan sikap yang mengarah pada narsis.

Tapi, mencintai diri sendiri memang penting. Tapi, nggak berlebihan, dong. Kalau ada temannya yang narsis, gw akui sangat menyayangkan karena mencintai diri sendiri sebenarnya normal-normal saja. Asal, nggak berlebihan. Nah, kalau orang narsis biasanya cenderung mengabaikan orang lain. Kalau sudah begini nih, sikap narsis akan merugikan diri sendiri.

Bagaimana bila temanmu ada yang narsis? Buat gw hal itu nggak jadi masalah. ''Asalkan, sikap narsisnya itu nggak ngeganggu gw''. Punya teman yang narsis? ''Ada dong,'' . Ada beberapa malah. ''gw cuma menyayangkan aja. Seharusnya kan, kita selalu low profile,''

Aih punya jurus sendiri untuk mengatasi munculnya narsis. Sebagai seorang Muslim Kita harus selalu bersyukur atas nikmat dan kelebihan yang diberikan Allah SWT. Kita harus selalu menyadari bahwa di atas dirinya ada yang lebih tinggi. Ya, di atas langit memang ada langit. Dengan begitu, nggak ada deh yang bisa disombongkan.


>> Dalam Blog ini Kata NARSIS na AIH bukan bermaksud menyiratkan bahwa gw nie narsis tapi....cuma sekedar judul yang bermakna "a slice of my life"....






semoga dengan Blog ini gw bukan termasuk orang yang narsis.......

Tidak ada komentar: